Rabu, 25 Januari 2012

Proposal Tokcer ala mas Jaya Setiabudi

Berikut langkah-langkah membuat proposal yang menarik :


1.Mulai dari foto, gambar, ilustrasi, video; 60% orang adalah tipe visual. 
   a. Foto produk, booth, desain grafis (3D jika memungkinkan), akan memukau investor, sebelum anda berbicara angka. 
   b. Hindarkan banyak tulisan, agar anda leluasa bercerita, bukan membaca. Tulis poin2 penting saja. 
   c. Sering investor tak paham bidang usaha yang anda tawarkan. Mereka perlu mengindera secara sempurna untuk berkata “Ouww, bisnis itu tho..” 
   d. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, kecuali dia menguasai secara teknis bidang usaha tsb. 
   e. Semakin mereka paham, semakin mereka yakin akan bisnis anda, semakin mereka mau invest. 
   f. Saat presentasi, jangan buru2 lanjut ke bab berikutnya, jika ia belum paham bidang usahanya. 

2. Pemasaran,... Yakin tuh akan laku? Apa buktinya? Syukur2 sudah berjalan, itu lebih bagus. 
   a. Potensi pasar; BERAPA permintaan/kebutuhan, ketersediaan, kompetisi. Jangan bilang BANYAK, bicaralah denga DATA!  
   b. Jika bisnis anda sudah berjalan, tunjukkan grafik kenaikkan penjualan.
   c. Jika bisnis anda adalah proyek, tunjukan Letter of Agreement, penunjukkan kerja, atau dokumen sebagai bukti, bukan proyeksi. 
   d. Jika ini adalah bisnis baru, perkuat di analisa pemasaran anda. Baca ulang  & 
   e. Alangkah baiknya jika anda tidak mulai dari nol banget. Punya lokasi saja (tak haras beli), anda sudah menang selangkah. 

3. Analisa keuangan, Total Investasi, Proyeksi Laba/Rugi, ROI, Payback Period, BEP. 
   a. Total investasi adalah pengeluaran yang diperlukan untuk invest awal, seperti sewa tempat, pembelian alat2, dll, plus uang kas. 
   b. Proyeksi laba rugi, meski tidak pasti, setidaknya memberikan gambaran hitungan keuntungan yang AKAN didapat. 
   c. Rumus simplenya Proyeksi L/R: (perkiraan) Omset-Hrg Pokok Produksi (Hpp)-biaya operasional-pajak. 
   d. Biaya operasional: sewa tempat, gaji, listrik, air, tlp, penyusutan, dll. 
   e. ROI(return on investment) atau prosentasi tingkat pengembalian modal pertahun/ perbulan. Inilah patokan bagi hasil/bln. 
    f. ROI: Laba bersih stlh pajak / total investasi x100%. 
   g. Payback Period atau berapa lama balik modalnya (dlm bulan/ tahun). Seringkali disalah kaprahkan dengan BEP! 
   h. Payback Period rumusnya berbalik dg ROI: Total investasi / Laba bersih setelah pajak. 
    i. BEP (Break Even Point) atau analisa titik impas. Intinya, anda haras jual berapa agar biaya operasional tertutup! 

4. Pembagian hasil, Berapa angkanya untuk investor? 
   a. Kelanjutan dari topik ke 3, tegaskan ROI & Payback period denga ilustrasi ‘angka’ investasi.
   b. Misal, jika invest 500jt, berapa untung bersih perbulan atau sampai proyek selesai? Misal 50juta. 
   c. Nah, dari 50jt tsb, berapa % bagi hasilnya? Misal 50:50, berarti 25jt. 
   d. Jika mau akad bagi hasil fix, dapat berapa perbulan & kapan perkiraan balik modalnya. 
   e. Bagaimana sistem pembayarannya, via transfer atau berikan cek dengan tgl mundur tiap blnnya? 
   f. Setiap tgl berapa laporan keuangan akan dikirim, via apa?


5. The team, siapa saja & track recordnya. 
   a. Investor lebih suka denga orang yang spesialis dibanding generalis untuk mengerjakan sesuatu. 
   b. Bisnis adalah kepercayaan! Boleh sebut punya peluang trilyun, tapi kalo tak mampu mengolahnya, ya percuma. 
   c. ”Who is the man behind the gun?” lebih penting dari pada senjata itu sendiri. 
   d. Apakah Anda akan menyerahkan uang Anda kepada orang yang tak kompeten di bidangnya? 
   e. Paparkan secara rinci CV tim anda. Tunjukkan ke investor bahwa mereka benar2 berpengalaman & kompeten. 

6. ”5 Why this project?”; Pertegas, setidaknya 5 alasan mengapa harus project ini. 
  a. Misal tentang faktor: keamanan (agunan), jaminan, ROI yang besar, kestabilan, kelancaran, dll. 
  b. Tentu saja hirarki alasan tersebut sangat tergantung dari tipe si investor yang anda bidik. 
  c. Investor yang konservatif, lebih mengutamakan kestabilan. Investor risk taker, lebih mengutamakan ROI. 
  d. Setidaknya berikan berbandingan denga instrumen investasi lainnya spt, deposito, reksadana, emas, dll. 

7. Exit Plan, Kalo mau putus kontrak gimana? 
  a. Bagaimanapun segala kemungkinan harus dipersiapkan. Mungkin saja investor membutuhkan uangnya untuk sekolah anak, dll. 
  b. Cantumkan semua itu secara detail dalam surat perjanjian. Jika nilainya besar, gunakan jasa notaris, aman! 
  c. Ingat: Jika anda terlalu kaku & memberatkan investor, mereka akan jera invest ke anda. Mulutnyapun akan menjadi wabah. 
  d. Sebaliknya jika investor puas, mulutnya akan menularkan nama baik anda ke sekitar mereka. Siap2lah kebanjiran modal! 
  e. Sebelum praktek, niatkan mencari investor untuk BERBAGI, bukan MEMANFAATKAN! Dengan demikian energy anda akan bersih, rejekipun berkah! 
  f. ”Promise only what you can deliver… Deliver more than you promised.” Selamat mencoba… FIGHT!  

Thanks :)

follow @fuadpj
dan guru @KataJURAGAN